­
In

Reffrain #Part 2 : Hujan, Marriam, Malaikat

Malam ini hujan kembali menyapa. Disini, aku hanya bisa memandang air langit yang jatuh dari balik jendela kamarku. Entah mengapa kali ini suara tetesannya tidak terdengar merdu seperti biasanya. Tidak semerdu alunan musik yang kudengar saat ini. Dalam tetesan hujan ini, justru membuatku merasakan kerinduan yang mendalam akan sosok wanita yang aku sayangi. Yang selalu menyukai yang namanya hujan. Dan hujan kali inipun...

Continue Reading

In

Reffrain #Part 1 : Hujan, Paris, Ludwig

Pagi yang begitu dingin membuatku enggan membuka mata untuk beranjak dari ranjang empukku dan selimut halus yang membuatku hangat dan nyaman. Sang matahari tidak menyapaku pagi ini, sebagai gantinnya gumpalan awan gelap menyelimuti langit pagi ini. Pertanda kalau akan datang hujan sepanjang hari, dan sepertinya akan musim hujan di bulan ini. Aku ingat betul seminggu kemaren aku baru menginjakkan kakiku datang ke kota...

Continue Reading

In

Kita Dalam Petrichor Hujan

Hujan punya cerita tentang kita. Hujan tau bahkan mengerti bagaimana aku merindukanmu. Senja itu langit mendung. Hujan perlahan menampakan jati dirinya melalui rintikan yang mulai membasahi tubuhku. "Ayo Chan," Tangan halusnya meraih jemariku untuk mengikutinya mencari tempat berteduh. Perlahan-lahan rintikan itu menjadi deras dan disertai guntur. Tangan itu, yang tadinya meraih jemariku tiba-tiba merangkulku dengan mesra.  "Kamu takut suara guntur kan?" senyumnya begitu...

Continue Reading

Subscribe